Kedangkalan akalku tak mampu mencernamu Hanya saja aku tahu dirimu Ketajaman rasaku dapat mengenalmu Hingga kau tak asing bagiku Sering kali kau datang dengan wujud beda Sadar ataupun mimpi kaupun datang tanpa diminta Aku ingin kamu

Jumat, 03 April 2009

Puisi Boris


Puisiku bukanlah lautan memabukkan
Dalam arak-arakan kata yang sumringah
Apalagi undangan atas decak kagum dari gigimu
Melainkan sedikit cubitan dipinggul yang kau biarkan tersibak

Sebab duniaku sudah terlalu lama gila
Oleh secolek kegembiraan yang yang samara-samar
Dari mimpinya semalam
Hingga tak dihiraukannya luka dan perih di sekujur tubuhnya

Puisiku bukanlah pula samudera kepedihan
Dalam karnaval kata-kata yang berduka
Tidak pula elusan atas umpatan yang tertahan di tenggorokan
Melainkan kutukan atas penderitaan yang terhirup secara paksa

Agar terdengar di telingaku sendiri
”Sungguh semua ini tak berterima bagi kemanusiaan”
Agar terangkatlah selubung, menyatakan dunia kita
Agar lenyaplah nelangsa dan bergandenganlah tangan

Sebab tiada guna puja-puji
Yang menyembunyikan kejahatan dalam licinnya lidah
Atau umpatan dan cibiran
Atas kegembiraan yang sepatutnya di rasai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar